Sejarah Debus

|
Debus

Debus diartikan sebagai suatu tontonan yang memperagakan kekuatan jasmani & rohani yang besifat adi kodrati (daya linuwih) yang lebih populer disebut ilmu kanuragan.

Debus merupakan bagian dari tarekat Qadiriyah yang merupakan ajaran dari Syech Madad ( Syech dari Bagdad) yang tidak lain adalah Syech Abdul Qodir Al-Jaelani yang bergelar Shoultanul Auliya" (Raja para Wali).

Dari survey lapangan yang penulis lakukan tarekat Rifa"iyah yang dibawa oleh Syech Ahmad Rifa"i dalam ajarannya juga mengandung unsur-unsur yang pada pelaksanaannya hampir sama seperti Debus, maka anda jangan heran apabila anda menemui seni atraksi Debus yang berkibar dibawah panji-panji Tarekat Rifa"iyah.

Di Indonesia Debus dikembangkan pertamakali oleh Sultan Maulana Hasanudin anak dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Debus pada dasarnya terbagi atas 2 aliran, yaitu Debus Tarekat dan Debus Ilmu :

Debus Ilmu
merupakan kemampuan/kekuatan yang diperoleh diluar jalur tarekat, debus ini dapat berupa tirakat & mantra-mantra dalam bahasa daerah (kejawen).

Debus Tarekat
merupakan kemampuan/kekuatan bathin yang diperoleh melalui amalan suatu ajaran tarekat, biasanya pelaku debus tarekat dalam atraksinya selalu menyertakan lafadz kalimat Toyyibah, seperti Lailahaillallah atau cukup illallah saja seperti amalannya para Sufi.





0 komentar: